“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada Garda Matahari yang mengadakan launching buku tentang pemikiran saya, tentang ‘Arus Baru Ekonomi Indonesia’,”ujar Ma’ruf Amin di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, pada Selasa (13/11/2018).
Diskusi dengan berbagai pihak itu, disebutnya, membahas tentang keprihatinan dirinya terhadap masalah ekonomi nasional. Ia menyebut sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo terkait hal itu.”Sebenarnya ‘Arus Baru Ekonomi Indonesia’, selain merupakan renungan, itu banyak karena diskusi saya dengan berbagai pihak,” sambungnya.
“Dengan teman-teman yang punya keprihatinan atas ekonomi nasional kita, termasuk Pak Jokowi. Beliau mengatakan kepada saya ingin mengubah ekonomi nasional ini seperti yang dilakukan Malaysia, yaitu ekonomi baru yang memberdayakan ekonomi masyarakat,” kata Ma’ruf.
Hartati Murdaya, yang hadir dalam acara peluncuran buku itu, kemudian memberikan testimoni. Dia berharap pemikiran Ma’ruf bisa dijalankan sesuai dengan sila kelima keadilan sosial.
“Mudah-mudahan pemikiran Pak Kiai sejalan dapat menunjukkan Indonesia Emas 2045 tercapai jika terjadi arus baru. Arus baru yang dimaksud tadi kitanya sendiri mewakili dari umat Buddha, pemikiran Pak KH Ma’ruf semoga bisa dijalankan,” ungkap Hartati.
Buku yang di-launching berisi pokok-pokok pikiran ekonomi dari Ma’ruf Amin. Ada tujuh orang yang menulis buku itu, yakni M Azrul Tanjung, Mukhaer Pakkanna, Arditho Bhinadi, Lukmanul Hakim, Sohalahudin Al Aiyub, dan Sutia Budi.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu penulis menyebut isi buku itu sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo. Ia berharap masyarakat dapat membedah isi buku itu di mana pun tempatnya.
Dalam acara tersebut, selain peluncuran buku, ada lelang lukisan wajah Ma’ruf Amin. Hasil dari salah satu lukisan itu sebesar Rp 100 juta dan akan disumbangkan ke korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ada empat lukisan yang dilelang dalam acara itu. Hartati juga mendapatkan lukisan itu dengan harga Rp 100 juta.