Magelang, 17 Desember 2023 – Sebanyak 500 umat Buddha berpartisipasi dalam ritual Pabbajja Samanera Sementara yang berlangsung di Candi Borobudur. Seremoni ini dimulai dengan prosesi pemotongan rambut para peserta, yang dipimpin oleh para Bhikkhu Sangha.
Aksobya Candi Borobudur menjadi saksi prosesi pemotongan rambut, yang dimulai dengan tindakan pertama dilakukan oleh keluarga dan saudara peserta, dan diakhiri oleh Bhikkhu Sangha. Tidak hanya rambut di kepala, tetapi juga alis dan kumis ikut dicukur habis, kemudian dibungkus dalam daun.
Peserta Pabbajja Samanera Sementara ini memiliki rentang usia yang luas, mulai dari yang termuda berusia 8 tahun hingga yang tertua, Yasani, yang lahir di Cilacap pada 20 Juli 1923, berumur 100 tahun. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 16 Desember hingga 28 Desember 2023.
Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara MBMI 2023, Fatmawati, menjelaskan bahwa setiap samanera melepaskan keduniawian dengan melepaskan rambut, alis, dan semua atribut dunia yang dimilikinya. “Ini adalah langkah pertama untuk melepaskan mahkota yang paling berharga di atas kepalanya,” ujarnya kepada wartawan di Candi Borobudur.
Fatmawati menambahkan bahwa setiap samanera mengenakan dua jubah selama 12 hari pelatihan. Dua lembar kain tersebut dililitkan di tubuh mereka sebagai pakaian, dengan makna pelepasan dan ketidakmelekatannya terhadap materi dunia.
Menurutnya, acara Pabbajja Samanera Sementara tahun ini melibatkan 500 peserta, yang merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan persiapan yang lebih baik, terutama dalam hal promosi ke sekolah-sekolah sejak awal tahun.
Materi yang diajarkan kepada peserta sebelum ditahbiskan mencakup berbagai aspek seperti cara duduk, berdiri, menghormat, latihan makan, membaca paritta (kitab suci), hingga pradaksina. Acara Thudong yang akan berlangsung pada tanggal 27 Desember melibatkan rute dari Candi Ngawen, Mendut, Pawon, hingga Candi Borobudur.
“Ada anak yang berusia 8 tahun, itu paling muda. Tahun ini juga melibatkan peserta berusia 101 tahun, menciptakan tiga generasi yang berpartisipasi sebagai Pabbajja Samanera, mulai dari kakek, anak, hingga cucunya,” pungkasnya.
Rangkaian acara Pabbajja Samanera Sementara mencakup upacara pemotongan rambut, pradaksina, upacara pentahbisan, pindapatta, candle light dan penerbangan lampion, serta prosesi Thudong dan tabur bunga.