Pada briefing Festival Purnama di Candi Borobudur, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Candi Borobudur sebagai tujuan wisata yang berfokus pada aspek spiritual dan budaya. Menurut Erick, kemajuan Indonesia akan terasa kurang berarti jika tidak diimbangi dengan kekuatan budaya.(25/5/2023).
Erick juga menegaskan bahwa Candi Borobudur tidak hanya boleh menjadi sekadar destinasi wisata, tetapi harus mempertahankan unsur-unsur nilai spiritual. Oleh karena itu, anggota InJourney, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) ditugaskan untuk mengembalikan kesucian Candi Borobudur sebagai destinasi wisata yang mengedepankan nilai spiritual.
Dalam upaya menjaga keberlanjutan destinasi wisata, Erick menyampaikan bahwa BUMN akan terus melakukan inovasi. Mereka membentuk zona-zona yang menghormati dan membatasi akses ke Candi Borobudur melalui digitalisasi, untuk mencegah kerusakan yang masif. Erick menyadari bahwa jika Candi Borobudur rusak parah, akan sulit untuk mengembalikannya seperti semula.
Erick juga memberikan contoh Bali sebagai tujuan wisata yang masih luar biasa karena masyarakat Bali terus menjaga budayanya. Hal ini menunjukkan bahwa menjaga dan menghormati budaya adalah penting dalam menjaga daya tarik sebuah destinasi wisata.
Erick menjelaskan bahwa sistem zonasi yang diterapkan merupakan terobosan untuk menyeimbangkan aspek wisata dan spiritual dengan saling menghormati. Ini sejalan dengan visi holding BUMN pariwisata dan pendukung, InJourney, yang menekankan pentingnya keberlanjutan dalam destinasi wisata.
Erick menyatakan komitmen BUMN dalam mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan.
Dalam briefing Festival Purnama di Candi Borobudur tersebut, hadir pula Dirjen Bimas Buddha Kemeterian Agama RI, Drs. Supriyadi, M.Pd., serta beberapa tokoh dan perwakilan umat Buddha DPP Walubi yaitu Romo Asun Gotama, Yandi Chow, Ketua Majelis Mahabudhi-Y.M Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira, Ketua KCBI Umum Bhikkhu Dhammavudho Thera, Wakil Ketua Umum KCBI-Karuna Murdaya, serta segenap Panitia perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE tahun 2023.
Wakil Ketua Waisak Nasional, Karuna Murdaya, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang disampaikan oleh Erick Thohir. Karuna mengungkapkan bahwa Candi Borobudur memiliki peran yang penting tidak hanya sebagai tempat sakral bagi umat Buddha, tetapi juga memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan masyarakat sekitarnya.
Karuna menyadari bahwa pengembangan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata yang mengedepankan nilai spiritual dan budaya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan memperhatikan keberlanjutan dan menghormati budaya setempat, Candi Borobudur dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Dukungan dari pemerintah melalui Kementerian BUMN dan InJourney sebagai holding BUMN pariwisata dan pendukung, dianggap sangat penting dalam mewujudkan potensi ekonomi dan keberlanjutan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata yang unggul. Karuna Murdaya, sebagai Wakil Ketua Waisak Nasional, mengakui bahwa upaya menjaga kesucian dan nilai spiritual Candi Borobudur adalah tanggung jawab bersama. Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan Candi Borobudur dapat terus memancarkan pesona spiritualnya sambil memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi Indonesia.