Dalam rangka penyusunan Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia anggaran tahun 2020, yang diharapkan lebih kredibel dan berkualitas di tengah ketidakpastian global, selain itu anggaran harus tepat sasaran, dapat segera direalisasikan,disamping itu bantuan dalam pembagiannya harus seimbang tentu menjadi perhatian kita bersama, baik untuk semua majelis maupun lembaga yang terdaftar di Kementerian Agama RI, sesuai visi misi kita demi terwujudnya umat beragama yang moderat, rukun dan sejahtera, kata Caliadi SH,MH Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha disampaikan saat membuka acara pertemuan para Pembimas Buddha Se-Indonesia, di Jakarta Swiss Bellin-Kemayoran, pada Selasa (24/9) malam.
Caliadi menjelaskan bantuan kali ini, dana terutama akan di alokasikan untuk pengembangan mutu pendidikan dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri menjadi Institut dan menginventarisasi proposal bantuan dalam memajukan pengembangan kreasi seni dan budaya bercirikan Buddhis yaitu membeli seperangkat gamelan sapras dsb.agar bersinergi dengan masyarakat dan tokoh setempat “ ini sudah tentu harus seijin dan berkoordinasi dengan pimpinan (Pembimas Buddha)”, ujarnya.
Acara di mulai dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, Laporan Ketua Panitia (Albert), Pembacaan Dhammapada, Sharing pembinaan umat (Dra.S.Hartati Murdaya) dan Doa dipimpin Bhante Pabakharo sekaligus acara penutup.
Hadir Nyoman Suriadharma, MPdB Sekretaris Dirjen Bimas Buddha, Drs.Supriyadi, Dir.Urusan Pendidikan dan Agama Buddha, serta sekitar 200 orang pembimas Buddha dari 34 Provinsi, penyuluh, penyelenggara Buddha serta 15 Ketua Majelis Agama Buddha, Ketua Walubi Daerah dari berbagai Provinsi, Kabupaten dan Kota, YM.Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira Koordinator Dewan Sangha Walubi.