JAWA TENGAH-Ajaran agama Buddha sangat pesat perkembangannya di dunia, khususnya di Indonesia, tetapi disamping itu masih kurangnya tenaga guru pembimbing di sekolah minggu Buddhis, baik di vihara maupun dicetiya.
Hartati Murdaya sebagai Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia(WALUBI), hadir dan turut berbangga hati turut melestarikan serta merawat dengan baik ajaran Buddhisme di tanah air.
“semoga dengan pelatihan selama 4 hari ini, di GVA Jalan Mendut-Magelang dapat menghasilkan Buddha Dharma yang terbaik tentunya ada juga melalui kegiatan lintas budaya, serta dapat membina talenta diri yang bermanfaat bagi masyarakat Buddhis khususnya”, Kata Ketua Umum Walubi.(21/12/19)
Harapan Hartati Murdaya dan Ven Jue Cheng, mudah mudahan kedepan dapat segera terlaksana darI organisasi BL IA akan mengirim direktur direktur terkait dan akan menindaklanjuti Buddha Dharma yang lebih dalam lagi.
“Dan program lanjutan untuk program guru sekolah Minggu, ada juga program program lainnya, hal terpenting bagaimana dapat memajukan kehidupan umat Buddha bisa lebih baik lagi, mari kita bekerja sama, untuk tercapai tujuan umat, maju bersama sama WALUBI, majelis dan umat Buddha di Jawa Tengah”, ujar Hartati
Workshop pendidikan guru Sekolah Minggu Buddha selama 4 hari terhitung dari tanggal 20 sampai dengan 23 Desember 2019 itu, dihadiri 94 peserta dari berbagai majelis dan vihara yang berbeda di Provinsi Jawa Tengah
Tanto Harsono Ketua Walubi Jawa Tengah sebagai penyelenggara mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini, diharapkan agar standard guru sekolah minggu Buddhis, bisa setara, baik ditingkat kota maupun di desa.
“ dari para peserta didik lebih diutamakan diajarkan tentang motivasi, mengajarkan dharma, menonton film, games, semua tentunya yang positif, agar para peserta tidak jenuh, setiap pagi berolah raga, membentuk forum humanistik, talkshow,selain itu dalam tema kerukunan bersama, berdoa bergantian mulai dari majelis Theravada diteruskan majelis Mahayana dan Tantrayana satya Buddha atau Zhen fo Zong, penutup malam keakraban berasama ”, kata Tanto.
Tanto berpesan, dengan kegiatan ini dapat diimplemantasikan di daerah masing masing, dan semoga umat Buddha di Jawa Tengah juga dapat saling berkomunikasi dengan pihak DPD Walubi Jateng.
Tanto menambahkan dari pembicaraan yang sudah disepakati di GVA Graha Vihara Avalokitesvara yaitu setelah 6 bulan akan kembali mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan di vihara vihara. Kegiatan lainnya : bersama presiden, Ketua Dong Zen-Fo Guan San – Malaysia, direktur BLIA mengunjungi vihara Guna Dharma- ds.Sembong Kaloran, Temanggung , vihara Avalokitesvara,ds.Kemiri,Kaloran-Temanggung dan Dusun Buddha, ds.Krecek-Kaloran, Temanggung. Dari mereka memberi perhatian penuh umat dan sampai sampai ingin membantu memasarkan produksi lokal yang dihasilkan umat dan rencana akan dipasarkan ke pasar International, sedang menjajaki produksi apa yang cocok untuk di pasarkan dan memikirkan pendidikan selanjutnya serta beasiswa. Kemudian mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Mendut.
Hadir selama kegiatan, perwakilan majelis majelis yang tergabung di DPD Walubi Jateng, Ven Jue Cheng Kepala Dong Zen Temple –Malaysia, Ven Man Hui Wakil Kepala Dong Zen Temple –Malaysia, Ven Cou San DPP Walubi, Ven Phu San Vihara Mahabudhi Jakarta, Ven Ru Ying Kepala Pengajar dari Dong Zen Temple- Malaysia, Kapolres Magelang, Kapolsek Mungkid, Kapolsek Borobudur,Presiden BLIA dan 17 para direktur nya, guru guru pengajar dari Malaysia.
Kunjungan Persahabatan antara Walubi dan Fo Guan San Malaysia
Walubi pimpinan Dra.S.Hartati Murdaya mendapat undangan khusus kunjungan ke Vihara Fo Guan San Jejaron-Selanggor,Malaysia(23/12/19). Kedatangan pimpinan Walubi mendapat sambutan hangat di Vihara Fo Guan San, dari semua inti pertemuan antara Walubi dan Fo Guan San – Malaysia, banyak even-even Buddhis belum terwujudkan di Indonesia dan sudah tentu pembicaraannya bagaimana mengangkat derajat umat Buddha secara nasional maupun International.