JAKARTA – Koordinator Dewan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira tutup usia pada umur 60 tahun. Umat Buddha Indonesia kehilangan sosok pemimpin agama Buddha yang berwibawa.
Almarhum Bhiksu Tadisa menghembuskan nafas terakhirnya setelah melaksanakan doa bersama tujuh lintas agama untuk Indonesia yang digelar di Area Silang Monas pada Jumat 18 Oktober 2019 yang lalu. Dalam acara tersebut dirinya hadir sebagai perwakilan tokoh umat Buddha Indonesia.
Doa bersama diisi saling bergantian, memohon kelancaran untuk pela ntikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2019, dan mengajak seluruh umat Buddha dan bangsa Indonesia, juga melakukan doa Bersama di seluruh Tanah Air, serta juga mendoakan kelancaran kepemimpinan nasional lima tahun mendatang (2019-2024).
Almarhum Bhiksu Tadisa mendoakan agar Indonesia maju dan sejahtera, harmonis serta berjaya selama-lamanya, tidak tertinggal dari negara-negara lain di dunia. Membangun ekonomi yang terus berkembang dipimpin oleh pemerintahan yang bersih, terampil meningkatkan investasi, perluasan lapangan kerja, memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Umat Buddha sangat kehilangan seorang contoh teladan, sehingga pengabdian dan karya baktinya dapat dikenang oleh umat Buddha khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya,” dalam siaran pers Walubi, Rabu (23/10/2019).
Ketua Umum Walubi, berharap umat dapat melanjutkan cita-cita mendiang agar Indonesia dapat menjadi negara yang kuat, besar, maju dan berjaya. Ke depan Bhiksu Tadisa dipercaya akan terlahir kembali pada alam Sukhavati, tingkatan surga tertinggi dalam agama Buddha.
“Terus berjuang sampai tercapainya pencerahan sempurna menjadi Buddha di nirwana di mana semua makhluk dan manusia berasal,” ungkap Hartati Murdaya.
Kontribusi Bhiksu Tadisa pada agama dan umat Buddha dianggap tidak dapat dinilai. Pasalnya, dia aktif dalam berbagai organisasi keagamaan Buddha di dalam dan luar negri.
Bhiksu Tadisa sempat menduduki beragam posisi. Dia menjadi anggota Executive Committee of World Buddhist Sangha Council; Ketua umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi); ketua Vihara Maha Giri Buddha Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Presiden Australia Mahayana Buddhist Society Inc; Presiden New Zealand Mahayana Buddhist Society Inc; Koordinator Dewan Kehormatan Walubi; Ketua Vihara Kuan Yin Monastery Inc Western-Australia; dan Ketua Vihara Bodhi Dharma Loka, Jakarta.
Semasa hidupnya, Almarhum Bhiksu Tadisa dikenang sebagai sosok yang selalu mengajarkan kasih sayang kepada semua umat dan juga salah seorang tokoh pemuka agama Buddha yang aktif menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dirinya juga berperan penting dalam mendirikan Vihara Bodhi Dharma Loka yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara.
Saat ini, jenazah Bhiksu Tadisa disemayamkan di Hall C2 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Untuk selanjutnya pada hari ini akan digelar prosesi malam kembang sebelum nantinya jenazah akan dikremasikan di Krematorium Grand Heaven, Pluit, Kamis (24/10/2019).